Oleh: Pater Steph Tupeng Witin, SVD
Pesta Santa Perawan Maria Bunda Berdukacita
Yoh 19: 25-27
Penginjil Yohanes menghadirkan kisah perjumpaan terakhir Bunda Maria dengan Yesus, Anaknya. Maria berdiri di bawah salib bersama murid yang dikasihi-Nya sambil memandang Tuhan yang sedang tergantung di kayu salib. Sebuah adegan yang pilu dan menyayat hati.
Dalam kesedihan agung, ada rasa duka dan sepi. Maria sungguh menjadi seorang ibu yang selalu ada dan hadir di dekat Anaknya dalam penderitaan.
Kita menyaksikan Maria yang tabah dan tegar meneguhkan dan menyertai Puteranya. Maria setia menyertai Anaknya hingga salib di Golgota.
Pelukis Michael Angelo melukiskan Maria sedang memangku jenazah Yesus setelah ia diturunkan dari salib.
Pieta: lukisan hati seorang ibu yang tegar dan penuh cinta kepada anaknya. Maria setia dengan kaul awalnya. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku seturut perkataanmu” (Luk 1:38).
Salib sungguh menantang para murid untuk memandang Yesus muka ke muka. Hampir semua murid lari meninggalkan-Nya. Takut.
Hanya Bunda Maria, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena serta serta murid yang dikasihi-Nya setia berdiri dekat salib (Yoh 19:25). Maria tidak putus ada dalam duka dan sedih.
Ia tetap beriman dan berharap pada Allah. Kasihnya pada Sang Putera tidak pernah luntur. Santo Yohanes menulis, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1Yoh 4:18).
Penginjil Yohanes hanya mencatat kehadiran Maria pada awal dan akhir karya Yesus. Maria hadir saat ada pesta pernikahan di Kana.
Ia seolah memaksa Yesus memulai karya-Nya berhadapan dengan kesusahan kerabatnya. “Mereka kehabisan anggur” Dan Maria percaya Puteranya pasti menolong (Yoh 2: 3-10).
Kini Bunda berdiri di bawah salib menatap Anaknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia mendengarkan sabda, “Aku haus” (Yoh 19:28) dan “Sudah selesai” (Yoh 19:30).
Artikel Terkait
Renungan, Selasa, 05 September 2023: Keterbukaan
Renungan Rabu, 06 September 2023: Kabar Sukacita (Luk 4: 38-44)
Renungan Kamis, 07 September 2023: Bertolak ke Tempat yang Dalam
Renungan, Jumat, 08 September 2023: Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria: Tuhan Terlibat
Renungan Sabtu, 09 September 2023: Melawan Formalisme Agama
Renungan Minggu Biasa XXIII, 10 September 2023: Penjaga Saudara
Renungan Senin, 11 September 2023: Kesalehan Sosial
Renungan Selasa, 12 September 2023: Jalan Menuju Tuhan
Renungan Rabu, 13 September 2023: Melawan Ketidakadilan Sosial
Renungan Kamis, 14 September 2023: Salib: Jalan Keajaiban Allah