Oleh Pastor Luke Gregory, OFM*
Saat Gereja memperingati Minggu Biasa Kedua Puluh Empat, Pastor Luke Gregory, OFM, menyampaikan pemikirannya tentang bacaan liturgi hari itu dengan tema: “Pengampunan, salah satu bentuk kasih dan belas kasihan yang tertinggi”.
Sangat mudah untuk mengenali diri kita sendiri dalam berbagai dinamika yang melintasi pikiran dan hati Santo Petrus.
Injil juga tidak malu untuk memberi tahu kita tentang kebodohan dan kelemahan Rasul yang kepadanya Tuhan mempercayakan Gereja-Nya.
Baca Juga: Gereja Katolik Yunani Ukraina menutup Sinode Suci di Roma
Melihat Santo Petrus, dan keteguhan kasih Yesus dalam mendidik dan mengoreksinya, membantu kita menjadi dewasa dalam perjalanan iman kita, bertumbuh dalam kerendahan hati dan membuka kembali diri kita terhadap harapan akan kehidupan baru.
“Tuhan, jika saudaraku berbuat dosa terhadapku, berapa kali aku harus mengampuninya? Hingga tujuh kali?”
Dalam hal ini, Petrus memahami salah satu elemen yang menentukan dalam kehidupan murid Tuhan: pengampunan, salah satu bentuk kasih yang tertinggi, Kerahiman, dan Cinta Ilahi.
Seni pengampunan
Mereka yang ingin mengikuti Yesus dan bertumbuh menjadi serupa dengan Dia harus mempelajari seni memaafkan.
Namun pandangan Peter masih terlalu manusiawi: dia memberi ukuran, batasan pada cinta; membuat perhitungan, mengubah setiap hubungan menjadi sesuatu yang “komersial” (memberi dan menerima) — itu adalah kebiasaan manusia yang menyedihkan.
Baca Juga: Para Uskup Katolik di Moskow: Misi Tidak Mengeluh tentang 'Masa-Masa Sulit'
Tuhan tidak mempunyai gaya komersil: gaya-Nya adalah pemberian yang cuma-cuma. “Aku tidak memberitahumu sampai tujuh kali, tapi sampai tujuh puluh kali tujuh.”
Jawaban Yesus sungguh mengejutkan: pengampunan tidak mengenal perhitungan dan ukuran.
Tujuh puluh kali tujuh, dalam bahasa alkitabiah, adalah cara lain untuk mengatakan selalu. Pengampunan bersifat total dan radikal atau bukan pengampunan.
Artikel Terkait
Renungan Katolik, Rabu, 13 September 2023 (Pekan Biasa XXIII, St Yohanes Krisostomus, St Amatus)
Renungan Rabu, 13 September 2023: Melawan Ketidakadilan Sosial
Renungan Kamis, 14 September 2023: Salib: Jalan Keajaiban Allah
Renungan, Jumat, 15 September 2023: Perempuan Tanpa Ketakutan
Renungan Katolik, Jumat, 15 September 2023 (St Perawan Maria Berdukacita)
Renungan Harian Katolik, Jumat, 15 September 2023: Sedihnya Hati Bunda Maria
Renungan Katolik, Sabtu 16 September 2023 (Pekan Biasa XXIII, St Kornelius-Paus ke 21, St Siprianus)
Renungan Sabtu, 16 September 2023: Pohon Bijaksana
Renungan Katolik, Minggu, 17 September 2023 (Pekan Biasa XXIV, St Albertus dr Yerusalem, St Hildegardis)
Renungan Minggu, 17 September 2023: (Minggu Biasa XXIV , Mat 18: 21-35)