Oleh Pater Steph Tupeng Witin, SVD
Luk 7:1-10
Kekuatan apakah yang menggerakkan perwira Romawi meminta Tuhan datang dan menyembuhkan hambanya tabf sedang sakit?
Dia orang asing. Kafir, tentu saja. Ternyata, naluri perwira menuntunnya mengenal kuasa perintah Yesus, seperti ia memerintah bawahan atau diperintah atasan (Luk 7:8).
Perwira ini tentu mendapat dan mengumpulkan banyak informasi yang membuatnya mengenal Yesus. Ia percaya bahwa kuasa dan belas kasih Allah mengalir melalui Yesus untuk menyembuhkan dan memulihkan hidup.
Perwira itu tahu bahwa Yesus pulang ke Kapernaum ketika ia dilanda kecemasan karena hambanya sakit dan hampir mati.
Baca Juga: KALENDER LITURGI, Senin, 18 September 2023: Bacaan I, 1Tim 2:1-8
Perwira itu tahu diri dan sadar bahwa ia orang kafir. Tidak pantas atau halal seorang Yahudi datang ke rumah orang asing-kafir.
Maka perwira itu mengutus para tetua Yahudi yang memimpin sinagoga. Para tetua Yahudi melakukan karena sang perwira hendak memeluk agama Yahudi.
Apalagi perwira itu, meski orang asing-kafir tapi sangat berjasa karena membantu dalam mendirikan sinagoga di Kapernaum.
Namun saat Yesus datang, perwira itu kembali mengutus para sahabatnya, orang yang paling ia percaya dalam hidupnya. Melalui para sahabat dekatnya, perwira itu mengungkapkan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan.
“Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakana saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Luk 7:6-7).
Bagi perwira, Yesus adalah atasannya. Ungkapan itu menyingkap perubahan sikap iman. Perwira itu orang yang sungguh beriman.
Ia percaya pada perintah Yesus. Ia juga pejuang kemanusiaan. Ia mengasihi hambanya. Ia tidak memperlakukan hamba Yahudi itu sebagai budak yang bisa diperlakukan seperti hewan.
Artikel Terkait
Renungan, Jumat, 08 September 2023: Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria: Tuhan Terlibat
Renungan Sabtu, 09 September 2023: Melawan Formalisme Agama
Renungan Minggu Biasa XXIII, 10 September 2023: Penjaga Saudara
Renungan Senin, 11 September 2023: Kesalehan Sosial
Renungan Selasa, 12 September 2023: Jalan Menuju Tuhan
Renungan Rabu, 13 September 2023: Melawan Ketidakadilan Sosial
Renungan Kamis, 14 September 2023: Salib: Jalan Keajaiban Allah
Renungan, Jumat, 15 September 2023: Perempuan Tanpa Ketakutan
Renungan Sabtu, 16 September 2023: Pohon Bijaksana
Renungan Minggu, 17 September 2023: (Minggu Biasa XXIV , Mat 18: 21-35)