"Tetapi jika dengan jari Tuhan aku mengusir setan, maka Kerajaan Tuhan telah datang atasmu." Lukas 11:20
Allah">Kerajaan Allah dapat menimpa kita dalam berbagai cara. Baris dari Injil hari ini di atas muncul di tengah-tengah kisah Yesus mengusir setan dari seorang pria yang bisu.
Begitu setan itu diusir, orang bisu itu mulai berbicara, dan semua orang terheran-heran. Dan meskipun sebagai hasilnya beberapa orang kagum dan tumbuh dalam iman, yang lain mengubah keheranan mereka menjadi irasionalitas.
Beberapa irasionalitas adalah bahwa mereka melihat apa yang Yesus lakukan, tetapi mereka tidak mau menerima bahwa kuasa-Nya adalah ilahi.
Baca Juga: Bacaan I Hari Kamis, Hari Biasa Pekan III Prapaskah 16 Maret 2023 (Yeremia 7:23-28)
Oleh karena itu, beberapa dari mereka berkata, "Dengan kekuatan Beelzebul, pangeran iblis, dia mengusir setan." Mereka tidak dapat menyangkal bahwa Yesus mengusir setan, karena mereka melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Tetapi mereka tidak mau menerima keilahian Yesus, sehingga mereka mengambil kesimpulan yang tidak masuk akal bahwa tindakan Yesus dilakukan oleh kuasa "penguasa setan".
Sikap irasional beberapa orang ini adalah salah satu sikap paling berbahaya yang dapat diambil seseorang. Ini adalah sikap hati yang keras kepala.
Mereka diberi kesaksian luar biasa tentang kuasa Allah yang sedang bekerja tetapi menolak untuk menanggapi dengan iman apa yang mereka saksikan.
Bagi mereka yang keras kepala, ketika Allah">Kerajaan Allah datang atas mereka, seperti yang dikatakan Yesus di atas, akibatnya adalah mereka bereaksi dengan kekerasan, kemarahan dan irasional.
Bentuk reaksi ini sangat lazim dewasa ini di dunia sekuler. Banyak di media sekuler, misalnya, terus-menerus bereaksi keras dan tidak rasional terhadap semua yang merupakan bagian dari Allah">Kerajaan Allah.
Akibatnya, si jahat dengan mudah menyesatkan banyak orang, menyebabkan kebingungan dan kekacauan.
Bagi mereka yang memiliki mata untuk melihat dengan jelas, penolakan Allah">Kerajaan Allah yang keras dan tidak rasional ini sangatlah jelas.
Baca Juga: Bacaan Injil Hari Kamis, Hari Biasa Pekan III Prapaskah 16 Maret 2023 (Lukas 11:14-23)
Artikel Terkait
Renungan Katolik, Sabtu, 18 Februari 2023 (Pekan Biasa VI, St Flavianus)
Renungan Harian Katolik, Minggu, 19 Febrruari 2023: Mencintai, Bahkan Musuhmu Sendiri
Renungan Harian Katolik, Rabu Abu, 22 Februari 2023: Menjadi Orang Kristen 'Rahasia'
Renungan Katolik, Kamis sesudah Rabu Abu, 23 Februari 2022 (St Polikarpus, St Willigis)
Renungan Katolik, Sabtu sesudah Rabu Abu, 25 Februari 2023
Renungan Katolik, Selasa, 28 Februari 2023
Renungan Katolik, Rabu, 01 Maret 2023
Renungan Katolik, Jumat, 03 Maret 2023
Renungan Katolik Sabtu, 04 Maret 2023: BUKAN SEKADAR YANG BIASA DAN ITU-ITU SAJA
Renungan Harian Katolik, Jumat, 10 Maret 2023: Membangun Kerajaan Allah
Renungan Harian Katolik, Rabu, 15 Maret 2023: Kemuliaan Hukum Baru