• Kamis, 30 Maret 2023

Renungan Harian Katolik, Rabu, 05 Oktober 2022: Berdoa Doa Bapa Kami

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 21:01 WIB
Ilustrasi mengajar para muridNya, berdoa.
Ilustrasi mengajar para muridNya, berdoa.

Yesus sedang berdoa di suatu tempat, dan setelah selesai, salah satu murid-Nya berkata kepadanya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Lukas 11:1

Para murid meminta Yesus untuk mengajar mereka berdoa. Sebagai tanggapan, Dia mengajari mereka doa “Bapa Kami”.

Ada banyak hal yang bisa dikatakan tentang doa ini. Doa ini berisi semua yang perlu kita ketahui tentang doa.

Ini adalah pelajaran katekese tentang doa itu sendiri dan berisi tujuh permohonan kepada Bapa. Mari kita lihat tiga yang pertamanya:

Dikuduskanlah Nama-Mu: “Dikuduskan” berarti menjadi kudus. Saat kita berdoa bagian dari doa ini, kita tidak berdoa agar nama Tuhan menjadi kudus, karena nama-Nya sudah kudus.

Sebaliknya, kami berdoa agar kekudusan Tuhan ini diakui oleh kami dan semua orang.

Baca Juga: Bacaan I, Rabu, 05 Oktober 2022: Peringatan Fakultatif St Faustina Kowalska

Kami berdoa agar ada penghormatan yang mendalam terhadap nama Tuhan dan bahwa kami akan selalu memperlakukan Tuhan dengan hormat, pengabdian, cinta, dan kekaguman yang pantas untuk panggilan kami.

Sangat penting untuk menunjukkan seberapa sering nama Tuhan digunakan dengan sia-sia. Itu adalah fenomena yang aneh.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa, ketika orang marah, mereka akan mengutuk nama Tuhan? Ini aneh. Dan, sebenarnya, itu iblis.

Kemarahan, pada saat-saat itu, mengundang kita untuk bertindak bertentangan dengan doa ini dan menggunakan nama Tuhan dengan benar.

Allah sendiri adalah kudus, kudus, kudus. Dia tiga kali suci! Dengan kata lain, Dia adalah Yang Tersuci! Hidup dengan watak dasar hati ini adalah kunci kehidupan Kristen yang baik dan kehidupan doa yang baik.

Mungkin praktik yang baik adalah menghormati nama Allah secara teratur. Misalnya, betapa indahnya kebiasaan untuk secara teratur mengatakan, “Yesus yang manis dan berharga, aku mengasihi-Mu.”

Atau, “Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Penyayang, aku memuja-Mu.” Menambahkan kata sifat seperti ini sebelum kita menyebut Tuhan adalah kebiasaan yang baik untuk dilakukan sebagai cara untuk memenuhi permohonan pertama Doa Bapa Kami ini.

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Sumber: My Catholic Life

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X