• Kamis, 30 Maret 2023

Renungan Katolik Selasa, 08 November 2022 (Pekan Biasa XXXII, St Godfrey, St Kastorius, St Klaudius)

- Selasa, 8 November 2022 | 06:54 WIB
Pater Kons Beo SVD
Pater Kons Beo SVD

Bacaan I Titus 2:1-8.11-14
Mazmur Tanggapan Mzm 37:3-4.18.23.27.29
Injil Lukas 17:7-10

"Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?"
Luk 17:9
(Numquid gratiam habet servo illi quia fecit quae ei imperaverat?)

KITA tak pernah sendiri. Kita memang dilingkari oleh sekian banyak orang. Walau tentu mereka itu berjuang demi hidupnya sendiri, toh mereka tetap menjadi kekuatan bagi jalan hidup kita.

Baca Juga: Bacaan Injil Hari Selasa 8 November 2022 (Luk 17:1-6)

TUHAN telah siapkan 'orang-orang hebat dan tepat' untuk menuntun jalan hidup kita. Mereka itu 'melayani segala gerak hidup kita.' Tak ada manusia yang sanggup berdiri di atas kakinya sendiri. Mutlak dan sejadinya. Tak ada! Kita pun tidak. Sehebat apapun kita.

MAKA, bersyukurlah dan berterima kasihlah akan sesama. Kehadiran dan uluran tangan mereka sungguh membuat hidup kita berpengharapan! Kita, sekali lagi, tak pernah sendirian di jalan hidup ini.

YAKINLAH, sedari kecil, siapapun kita telah dilatih untuk tahu menghargai sesama. Untuk tahu ucapkan rasa terimakasih. Untuk menghembuskan aroma rasa syukur atas kehadiran sesama itu. Iya, untuk berterima kasih atas 'tetangga sebelah rumah' yang membawa ceriah dan harapan, yang mencairkan kebekuan rasa hati kita.

Baca Juga: Bacaan I Hari Selasa 8 November 2022 (Kebijaksanaan 1:1-7)

LEPASKAN diri dari belitan rasa sejadinya bahwa 'kita ini orang besar, ternama, berpangkat, berpengaruh, bermodal, berpunya nyaris segalanya, berposisi atau berkedudukan' . Sebab di situ kita bisa tergoda untuk selalu jadi 'ratu atau tuan besar' yang tak memperhitungkan orang lain.

Yesus berikan satu sentilan menantang. Milikilah 'rasa syukur dan terimakasih' atas siapapun yang sungguh memandang hidup kita. Dan semuanya demi kebaikan kita sendiri. Sesama itu telah berbuat banyak dan mereka sungguh telah bersikap penuh perhatian dan berkorban.

TUHAN, sedari awal, tidak ciptakan manusia dalam relasi 'lebih dan kurang, hebat dan tak hebat, saleh dan laknat.' Tuhan menciptakan manusia untuk saling menolong, untuk saling memperlengkapi. Untuk saling memandang dalam bola mata Kasih.

Baca Juga: Pesan Paus untuk Para Klerus Bahrain: ‘Jangan Pernah Lelah Menyebarkan Sukacita Tuhan’

SEBAB itu, mari kita tetap menuju sesama kita, sahabat, kenalan, rekan kerja, tetangga, serta anggota keluarga kita sendiri, dengan semangat penuh rasa syukur dan berterima kasih. Sebab, sekali lagi, kita tak pernah sendiri di kesementaraan hidup ini.

Bukan kah demikian?

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X