• Selasa, 6 Juni 2023

Renungan Katolik Rabu, 16 Nov. 2022 (Pekan XXXIII, St Eucherius dr Lyon, St Getrudis, Beato Gratia Cattaro)

- Rabu, 16 November 2022 | 07:58 WIB
Pater Kons Beo SVD
Pater Kons Beo SVD

Bacaan I Wahyu 4:1-11
Mazmur Tanggapan Mzm 150:1-6
Injil Lukas 19:11-28

"Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami...."
Luk 19:14

SUDAH baku dalam hati. Dipaku mati sebagai kepastian. Terasa sulit untuk dilembutkan lagi. Kita telah garansikan diri sendiri dengan semua apa yang menjadi keinginan dan pilihan.

Baca Juga: Ajaib! Pastor John Bok Luput dari Kecelakaan Maut: Sebuah Mobil Tersungkur dan Melayang di Atas Mobilnya

HIDUP terkadang terbatas hanya di lintasan 'mau atau tidak mau.' Dan itu sungguh tak terbantahkan! Setiap kita punya alasan. Tentu atas dasar pertimbangan ini itu dan sana sini.

TENTU ini semua tidak boleh tertatap sebagai kerangka atau forma yang berisi asal suka atau asal tidak suka. Sebab jika tidak, pilihan kita hanyalah sebatas "rasa suka atau rasa benci." Dan lebih parah lagi bila di balik semuanya ada siasat demi amankan kepentingan sendiri dan kelompok. Dan itulah yang ramai terjadi.

TUGAS mulia kita hanyalah satu. Pertebalkanlah keyakinan kita akan pilihan kita sendiri. Demi sebuah masa depan yang lebih ceriah. Ini berarti bahwa kita ingin 'sungguh bersatu hati dengan damai dengan apa yang menjadi pilihan kita.'

Baca Juga: Seputar Piala Dunia 2022: Sepak Bola Bikin Saya dan Saudaraku Lebih Akrab

NAMUN, lebih banyak terjadi, kita terlalu aktif dan gesit untuk memaki-maki dan menelanjangi siapa pun 'yang tak ada tempat di hati kita.' Dan, rasanya, dinamika dari praktek seperti ini sulit untuk berakhir.

"MEMILIH RAJA' atau katakanlah pemimpin, yang akan memimpin dengan damai, tenang serta arif, terlalu sering berawal dari aksi-reaksi gontok-gontokan yang tak sehat, bahkan sadis. Sikut-sikutan jadi tak terhindar. Bahkan dianggap wajar.

KITA terlalu overdosis untuk 'memuliakan yang jadi pilihan kita.' Ini bisa saja dianggap wajar, walau acap kali tak masuk akal. Namun, pada saat yang sama, sayangnya, itu tadi, kita sekian berselera bahkan bernafsu sekali untuk melabrak yang lain tanpa ampun.

Baca Juga: Mengucapkan Terima Kasih atas Banyak Berkat dalam Hidup Kita

SEGELINTIR orang Yahudi tak menghendaki "DIA menjadi Raja atas mereka." Ada alasan tersembunyi di balik semuanya ini. Apakah karena rasa penuh kebencian semata? Karena ketakutan? Karena ketidaknyaman akan segala kepentingan yang mesti dilanggengkan?

KITA semua tetap berjuang untuk mengakuiNya sebagai "Raja kita." Raja yang menguasai dan mengubah hati dan semangat hidup kita menjadi baru. Dunia banyak kali menolak dan tak mau melihatNya sebagai Raja.

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

SARI FIRMAN, Minggu 04 Juni 2023

Minggu, 4 Juni 2023 | 10:24 WIB

SARI FIRMAN, Kamis, 01 Juni 2023: Pujilah Tuhan

Kamis, 1 Juni 2023 | 12:34 WIB
X