PERUTUSAN tetap isyaratkan "kesesakan dan kesukaran" (cf 1Tes 3:7). Di balik semuanya ada serial ketakhebatan, kegagalan bahkan ketidakpasti
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Dalam surat ini, St. Paulus berkisah tentang hidupnya sebagai pewarta, yang hidup dalam kesalehan, kesucian dan kesetiaan.
Pertama, perkataan ini diucapkan Yesus kepada murid-murid-Nya dan kepada banyak orang, tidak hanya kepada para ahli Taurat dan orang Farisi.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
HIDUP dalam spirit pewartaan akan Firman Allah, itulah yang dihayati Rasul Paulus. Namun itu tak berarti bahwa semuanya berjalan mudah.
Tuhan mengkritik adanya jurang yang dalam antara pernyataan dan praktik hidup harian keagamaan ahli taurat dan orang farisi.
Nabi Yeremia diutus untuk menyampaikan apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Nabi tidak boleh takut. Nabi harus mengandalkan Tuhan .
Darah orang benar terus saja mengalir. Saksi kebenaran yang berasal dari Allah dibunuh oleh orang yang takut menatap kebenaran.
MOMENTUM ulang Tahun Herodes itu mesti dirayakan. Itulah kesempatan bercitra bagi Herodes untuk menyenangkan tamu-tamunya.
Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah d
SESUNGGUHNYA kita hanya butuh rahmat Tuhan dan niat hati yang tulus untuk diri sendiri dan demi pulang kepada sesama dalam Kasih nan tulus.
Dalam gereja, St. Agustinus merupakan salah satu contoh orang yang telah meninggalkan berhala-berhala dan berbalik kepada Allah.
Iman kepada Yesus tidak hanya bersifat teoretis, tetapi harus bersifat sangat pribadi, mengalir dari lubuk hati Anda yang paling dalam.
Bacaan ini menjadi latar belakang perutusan Petrus (Mat 16:19) dalam bacaan Injil hari ini dan perutusan Gereja (Mat 18:18).
Di ziarah hidup ini, tentang Yesus, dalam berbagai cara telah kita dengar! Ada sekian banyak orang yang berkisah tentang Yesus.