• Kamis, 30 Maret 2023

Paus Fransiskus: Figur Sederhana, Pembaharu dan Dialogal ((Proficiat 10 Tahun Pontifikat)

- Rabu, 15 Maret 2023 | 08:55 WIB
Paus Fransiskus pergi usai pertemuan dengan anggota komunitas Neocatechumenal Way, di aula Paus Paulus VI di Vatikan, Senin, 27 Juni 2022.
Paus Fransiskus pergi usai pertemuan dengan anggota komunitas Neocatechumenal Way, di aula Paus Paulus VI di Vatikan, Senin, 27 Juni 2022.

Oleh: Stefanus Wolo Itu

Romo Stefanus Wolo Itu
Romo Stefanus Wolo Itu

KIRCHGASSE (Katolikku.com) -Tanggal 13 Maret 2013 Kardinal Argentina Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi paus ke 266 dalam gereja katolik Roma dan memilih Fransiskus sebagai nama resmi kepausannya.

Beliau merupakan orang Amerika Latin pertama yang menjadi Paus. Senin 13 Maret 2023 kemarin Paus Fransiskus merayakan 10 tahun masa pontifikatnya.

Dalam rangka memaknai jubileum satu dasawarsa pontifikat ini para sahabat dekat memberikan kesaksian tentang Paus Fransiskus.

Saya tertarik dengan kesaksian Christoph Kardinal Schönborn, Uskup Agung Wien, ketua konperensi para Uskup austria dan dewan Komisi Bank Vatikan.

Baca Juga: Bacaan I Hari Rabu, Hari Biasa Pekan III Prapaskah 15 Maret 2023 (Ulangan 4:1,5-9)

Kesaksian itu terungkap dalam percakapan nya dengan Stefan Kronthaler, redaktur koran keuskupan Wien DER SONNTAG.

Bagi Kardinal Schönborn, para paus selalu menjaga kesinambungan dengan para pendahulunya. Kardinal Schönborn mengalami beberapa Paus: Pius XII, Johannes XXIII, Paulus VI, Johannes Paulus I, Johannes Paulus II, Benediktus XVI dan Fransiskus.

Karakter mereka berbeda satu sama lain. Tapi mereka semua adalah pimpinan tertinggi gereja katolik sedunia.

Mereka secara berkesinambungan menduduki tahta Petrus mengepalai gereja katolik, menjaga tradisi suci, mewartakan injil, melayani dan menggembalakan umatnya. Kesinambungan ini memperkuat martabat kepausan. Setiap Paus memiliki latar belakang kehidupan tersendiri dan memiliki gaya kepemimpinan dan fokus perhatian pastoral yang berbeda selama masa pontifikatnya. Tapi semua mereka harus tetap menjaga kesinambungan kepemimpinan.

Paus Fransiskus adalah putera seorang imigran Italia. Dia bertumbuh dalam dua budaya: Italia dan Argentina. Kedua budaya ini membentuk dan mempengaruhi gaya kepemimpinannya.

Dia menguasai beberapa bahasa antara lain Italia, Spanyol, Jerman, Inggris dan Latin.

Dia lahir, bertumbuh dewasa dan menjadi pimpinan gereja dalam kultur Amerika Latin. Dia imam Jesuit, sebuah ordo yang sangat berpengaruh dalam dunia internasional.

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Teologi Harapan Paus Benediktus XVI

Senin, 27 Februari 2023 | 19:52 WIB

Pergi untuk Tak kembali Lagi

Senin, 30 Januari 2023 | 09:28 WIB

Pesta St. Arnoldus Janssen: Memeluk Luka dalam Kasih

Minggu, 15 Januari 2023 | 17:21 WIB

Wasiat Rohani Paus Emeritus Benediktus XVI

Selasa, 3 Januari 2023 | 11:41 WIB
X