BANDUNG (Katolikku.com) – Akhir-akhir ini Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil jadi perbincangan. Ia membuat kebijakan fenomenal, membangun Masjid Agung, Al Jabbar. Biayanya, tak tanggung-tangung, Rp1 triliun.
Pembangunannya dimulai sejak 2017 dengan menggunakan tahun anggaran jamak atau multiyears yang sebagian dananya dibiayai oleh APBD di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Romo Alfons Suhardi OMF, Selamat Jalan ke Rumah Bapa di Surga
“Satu triliun itu seribu miliar. Angka ini terlihat cukup besar. Namun, jumlahnya hanya sekitar 3,1 persen dari APBD Jawa Barat. Artinya, sekitar 96,9 persen APBD masih untuk kepentingan lain.” Demikian tulis, media online, Ninna.id, Senin, 9 Januari 2023 lalu.
“Itu di Jawa Barat. Wajar. Jawa Barat adalah mayoritas Islam. Banyak masjid. Bahkan, masjid jadi kebutuhan. Meski ada yang ironis. Angka intoleransi paling tinggi di Jawa Barat,” kata media itu lagi.
Semua keputusan tidak akan menyenangkan semua orang. Ada yang keberatan dengan Ridwan Kamil.
Kritik pembangunan Masjid Al Jabbar memakai APBD itu disampaikan oleh salah satu pengguna Twitter.
Akun tersebut menyebut APBD diperoleh dari pajak. Akun itu juga menyinggung ajaran Islam soal pembangunan masjid tidak menggunakan sembarang dana.
Cuitan itu langsung direspons oleh Ridwan Kamil melalui akun Instagramnya. Sambil menyertakan tangkapan layar cuitan itu, Ridwan menanggapi:
"Akang @outst*** yth, Penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang. Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D. Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif.".
Ketika Ridwan Kamil menyebutkan bahwa di tempat lain, gereja, misalnya, dibangun dari APBD, Ninna.id berkomentar, “Ada yang perlu diluruskan. Gereja tak pernah dibangun dengan dana mayoritas dari APBD. Tak pernah!”
Ninna.id kemudian menyebut sebuah contoh. “Umat Katolik Paroki Santo Fidelis di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera utara kini sedang membangun gereja. Direncanakan jadi ikon Humbang juga. Tukang pembangunan gereja itu adalah seorang muslim.”
Pembangunan gereja Katolik Santo Fidelis Dolok Sanggul diawali dengan Misa dan Peletakan Batu Pertama pada 27 Nopember 2021, dipimpin oleh Mgr.Kornelius Sipayung Ofm Cap - Uskup Agung Keuskupan Agung Medan.
Artikel Terkait
Uskup Sanggau Berkati Gedung Gereja, Wabup Sanggau Puji Kerja Sama Umat
Puji Tuhan, Paroki Sta Bernadeth, Pinang, Ciledug Sudah Memiliki Gedung Gereja Sendiri