Kons Beo, SVD
“Aku mengasihi mereka yang mencintai Aku dan mereka yang mencari Aku dengan tekun, menemukan Aku”
(Amsal 8:17)
Baca Juga: SENDAL SERIBU, Selasa, 31 Januari 2023: KuasaNya Mengallir dalam Hidupku
Hidup dalam takaran
Di zaman yang serba kompleks ini, sepertinya kita sudah punya banyak tuntunan untuk lebih berlangkah maju. Orientatif, kreatif, produktif, alternatif adalah litania kata yang bermakna ‘maju dan berkembang.’ Dan manusia itu sudah dinilai dari tolok ukur produk, jumlah atau sekian banyak dari ‘apa yang dihasilkan.’
Tak disangkal jika data-data yang ditatap masih dalam porsi minus bisa jadi pemicu gangguan pikiran. Pun bisa bikin hati tak nyaman. Terasa lebih mencekam lagi andaikan para pematok target tetap tembakan peluru-peluru desakan.
Sejatinya, tak ada yang salah dari dinamika hidup atas satu base on target. Manusia mesti ditakar dalam kaplingan waktu yang ditentukan. Dan terlebih dalam isi yang sepantasnya dihasilkan.
Baca Juga: BHF-1221: Renungan dari Buku Harian Santa Faustina
Ketika jauh dari target
Jika tidak demikian, andai tak ada limit waktu, dapat dibayangkan betapa hidup itu bagaikan layang-layang. Yang bergerak ‘kiri-kanan’ semaunya. Hanya searah dan seirama hembusan angin. Suka-sukanya sendiri.
Target isyaratkan syarat-syarat yang mesti dilewati. Semuanya demi satu pencapaian. Dan syarat-syarat itu tentu tak membebani dan apalagi menekan. Ia hanya menuntut irama hidup penuh disiplin. Tentu dalam koridor kesetiaan dan pengorbanan pula. Andai sebaliknya? Kegagalan jadi tak terhindarkan
Artikel Terkait
Renungan Katolik: Mari Pulang Lewat Jalan Lain (Satu Permenungan di Hari Natal)