WARSAWA (Katolikku.com) - Desas-desus bahwa mendiang Yohanes Paulus II, paus kelhairan Polandia mengetahui tentang pelecehan di Gereja Katolik Polandia telah lama beredar, tetapi film baru tampaknya membuktikan kebenarannya.
Media www.aa.com.tr edisi Senin, 6 Maret 2023 merilis sebuah laporan televisi pada hari Senin (6/2) tentang St. Yohanes Paulus II menuduh bahwa dia secara aktif menutupi kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik di negara asalnya Polandia sebelum menjadi paus pada tahun 1978.
John Paul adalah ikon Polandia yang menjadi paus selama dekade terakhir Perang Dingin dan dikenal luas karena mendorong keberhasilan gerakan Solidaritas anti-komunis Polandia pada 1980-an.
"Saya harap laporan ini akan mengakhiri diskusi dan festival realitas yang kabur, berpura-pura bahwa Yohanes Paulus II mungkin tidak mengetahuinya," kata Marcin Gutowski, seorang jurnalis TVN24 dan penulis laporan tersebut, kepada saluran tersebut.
Program tersebut akan disiarkan malam ini di saluran independen milik AS, yang mengkritik Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa, menuduh partai sayap kanan populisme.
Wartawan Belanda Ekke Overbeek melontarkan tuduhan serupa terhadap Paus dalam bukunya, "Maxima Culpa", yang mulai dijual di Polandia minggu ini.
Baca Juga: Bacaan I Hari Rabu, Hari Biasa Pekan II Prapaskah 8 Maret 2023 (Yeremia 18:18-20)
Film Gutowski menunjukkan fakta-fakta yang sebelumnya tidak diketahui dari kehidupan John Paul sebelum ia menjadi paus. Dia melayani dalam posisi itu sampai kematiannya pada tahun 2005 dan dikanonisasi sebagai santo setelah kematiannya.
Gutowski berbicara dengan para korban para imam yang pada tahun 1960-an menjadi bawahan Kardinal Karol Wojtyla, sebutan bagi Yohanes Paulus saat itu.
"Dia berbicara dengan orang-orang yang secara pribadi memberi tahu dia tentang kejahatan yang dilakukan oleh pendeta dan dokumen gereja mengkonfirmasi tindakan dan kelalaian kardinal," kata Gutowski.
Reporter juga mengakses dokumen gereja di luar negeri. "Di antaranya adalah surat kardinal yang ditandatangani secara pribadi olehnya, yang bersaksi, tidak diragukan lagi, bagaimana dia bertindak sebagai Metropolitan Krakow melawan pelanggaran di gereja dan apa yang dia lakukan dengan pendeta pedofil," kata Gutowski kepada TVN24.
"Sekarang, terus terang, bola ada di pengadilan gereja," tambahnya.
Baca Juga: Bacaan Injil Hari Rabu, Hari Biasa Pekan II Prapaskah 8 Maret 2023 (Matius 20:20-28)
Yohanes Paulus II dikritik oleh Survivors Network of them Abused by Priests (SNAP), sebuah kelompok korban pelecehan, karena tidak menanggapi krisis pelecehan seksual.