Keuskupan Agung Sydney Mengutuk Protes Kekerasan di St Michael's, Belfield

SYDNEY (Katolikku.com) -Keuskupan Agung Katolik Sydney mengutuk perilaku kekerasan oleh pengunjuk rasa di luar St Michael's, Belfield pada 21 Maret, menggambarkannya sebagai "tidak dapat diterima."

Sekitar 15 aktivis dari kelompok “Aksi Komunitas untuk Hak Pelangi” tiba untuk memprotes forum pra-pemilihan oleh pemimpin Satu Bangsa Mark Latham, yang diadakan di paroki.

Para pengunjuk rasa diduga mencoba memblokir akses ke paroki, dan diserang oleh ratusan pengunjuk rasa kontra, kebanyakan laki-laki, di luar gereja.

Dua orang ditangkap dan seorang petugas polisi dibawa ke rumah sakit.

“Orang-orang yang melakukan kekerasan di luar St Michael’s Belfield bukanlah anggota komunitas paroki setempat,” kata juru bicara Keuskupan Agung Sydney.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Jumat Pekan Prapaskah IV, 24 Maret 2023

“Gereja Katolik mengajarkan bahwa semua orang harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat.

“Tindakan kekerasan terhadap siapa pun tidak sesuai dengan Injil dan tidak pernah dapat diterima.

“Bagi umat Kristiani dan seluruh warga Australia, peristiwa yang terjadi tadi malam tidak mewakili siapa kami dan harus dikutuk.”

Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan polisi berusaha membubarkan massa yang marah, yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang.

Pasukan Ketertiban Umum dan Huru-hara kemudian dipanggil, karena botol kaca, batu, dan pukulan diduga dilemparkan.

Seorang petugas terluka setelah dipukul di tangan dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi stabil.

Perdana Menteri Dominic Perrottet juga mengutuk kekerasan itu, dengan mengatakan itu "tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun, di mana pun di NSW."

“Itu memalukan… Saya yakin kampanye ini berjalan dengan semangat yang luar biasa. Itu didasarkan pada kebijakan, bukan kepribadian,” kata Perrottet.