LARANTUKA (Katolikku.com)- Imam Katolik KeuskupanLarantuka, RD Agustinus Siswani Iri, SH (Romo Gusty) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, sekitar pukul 22.10 Wita, Minggu (21/5).
Informasi yang diperoleh aksinews.id dari kerabat yang mendampingi almarhum di rumah sakit, menyebutkan bahwa Romo Gusty mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Lokea, jalan depan Markas Kodim 1624/Larantuka, pada Minggu (21/5) sore hari.
Saat terjatuh, helm yang dipakai Romo Gusty terlepas dari kepalanya. Tas yang biasa melilit di badannya pun terlepas. Tampak darah mengucur dari kepalanya.
Dia sudah tak sadarkan diri saat warga sekitar datang menolongnya. Dalam kondisi tak sadarkan diri dengan kepala bersimbah darah, Romo Gusty langsung dilarikan ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Pastor yang sempat bertugas di Paroki St. Maria Baneaux – Lewoleba sebelum bertugas di kantor Keuskupan Larantuka ini memang dikenal cukup kritis.
Baca Juga: Setelah Berusia 129 Tahun, Gereja Katoli di Papua Memiliki 4 Keuskupan dan 675 Ribu Umat
Tulisan opini kritisnya menyebar di berbagai media cetak maupun media online.
Ia bahkan aktif juga terjun dalam sejumlah aksi unjukrasa baik di Lewoleba, Lembata maupun di Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Romo Gusty baru saja kembali dari studi hukum di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung.
“Rencananya Senin, 22/5), Romo Gusti terbang ke Jakarta untuk urus lanjutkan studi S2,” ujar Ansel Atasoge.
Pekan lalu, ia sempat ke Lembata dan menginap di pastoran Paroki Kristus Raja Wangatoa, sebelum melanjutkan perjalanan ke Paroki Hati Amat Kudus Lerek, memenuhi undangan Pastor Paroki Romo Pius Laba Buri, Pr.
“Romo (Gusty) baru pulang dari Boru, dan celaka di depan kantor Kodim Larantuka. Motornya naik lewat trotoar dan tabrak pagar. Dia terbuang cukup jauh, kepalanya mungkin terbentur ke tembok pagar. Kelihatan sepertinya tengkorak kepala bagian depan pecah,” ungkap Ansel Atasoge, yang juga hadir di rumah sakit mendampingi Romo Gusty.
Kemungkinan Romo Gusty pulang kampung halamannya di Boru, Kecamatan Wulanggitang, untuk berpamitan dengan keluarganya.
Baca Juga: Jejak Kaki Pastor Le Cocq SJ di Kampung Sekru, Fakfak, Tanah Papua
Artikel Terkait
Tradisi ‘Semana Santa’: Dari Braga, Portugal Hingga Larantuka, Flores Timur (Bagian 5)
Tradisi ‘Semana Santa’: Dari Braga, Portugal Hingga Larantuka, Flores Timur (Bagian 6, Tamat)
Hari Ini Tiga Imam Katolik di NTT Dimakamkan, Dua di Nenuk dan Satu di Larantuka, RIP
Doa Rosario Misioner (11 Oktober 2022), Bersama Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung
Dosen STP Reinha Larantuka Raih Doktor Studi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Semana Santa Tahun 2023 di Larantuka: Selain Katolik Ada Peziarah Islam, Hindu dan Budha Ikut Daftarkan Diri
Ribuan Peziarah Ikuti Tradisi Cium Tuan Ma dan Tuan Ana dalam Rituan Semana Santa di Larantuka
Sukseskan Prosesi Semana Santa, Tim SAR Maumere Bentuk Unit Siaga SAR Larantuka
Ribuan Peziarah Ikuti Ibada Jalan Salib di Taman Doa Pieta, Larantuka
Ribuan Orang Ikut Prosesi Laut Mengantarakan Tuan Meninu di Larantuka