• Kamis, 30 Maret 2023

Tanpa Lelah Perjuangkan Perdamaian di Ukraina, Paus Fransikus Ingin Berdialog dengan Pemimpin Ortodoks Rusia

- Selasa, 5 April 2022 | 15:39 WIB
Paus Fransiskus diapit oleh Fransiskan Friar Dionysius Mintoff, kiri, saat ia menyambutnya di pusat 'Laboratorium Perdamaian Yohanes XXIII' yang ia dirikan pada 1971 di Hal Far, Malta, Minggu, 3 April 2022.
Paus Fransiskus diapit oleh Fransiskan Friar Dionysius Mintoff, kiri, saat ia menyambutnya di pusat 'Laboratorium Perdamaian Yohanes XXIII' yang ia dirikan pada 1971 di Hal Far, Malta, Minggu, 3 April 2022.

ROMA (Katolikku.com)  - Tak henti-hentinya Paus Fransiskus mengupayakan perdamaian di Rusia dengan berdialog langsung dengan Kepala Gereja Ortodoks Rusia.

Paus mengungkapkan pentingnya upaya itu pada  Minggu, 3 April 2022  meskipun ia tahu kalau Pemimpin Ortodoks  itu tampaknya membenarkan invasi Rusia ke Ukraina.

Paus mengungkapkanj hal itu saat berbicara kepada wartawan dalam perjalanan pulang dari Malta.

Baca Juga: Bacaan Injil, 6 April 2022, Hari Rabu Pekan Ke-V Prapaskah (Yohanes 8:31-42)

Ia mengatakan dia dan Patriark Kirill sedang memikirkan kemungkinan lokasi pertemuan kemungkinan di Timur Tengah.

Namun dia tidak memberikan perincian selain mengingat bahwa mereka berbicara melalui video pada 16 Maret.

Pada saat itu Pemimpin Ortodoks menyerukan perdamaian dan untuk menyelamatkan warga sipil, tetapi tampaknya telah membenarkan invasi Rusia ke Ukraina dengan menyebutnya sebagai pertempuran "metafisik" dengan Barat dan "parade gay."

Baca Juga: Bacaan I, 6 April 2022, Hari Rabu Pekan Ke-V Prapaskah (Daniel 3:14-20,25-25,28)

Desakannya bahwa Rusia dan Ukraina adalah "satu bangsa" juga digemakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ditanya apa yang akan dia katakan kepada Putin jika mereka berbicara melalui telepon, Paus Fransiskus merujuk kembali apa yang dia katakan kepada para pemimpin Malta setibanya pada Sabtu (2/4/2022).

Dalam pidatonya, Paus ke-266 itu mengecam "penguasa" atas "agresi kekanak-kanakan dan destruktif" yang telah dibenarkannya dengan kedok "klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis."

Namun, dia tidak secara spesifik menyebut nama Putin dalam pidato tersebut. Fransiskus menekankan bahwa dia tidak memiliki rencana segera berkunjung ke Kyiv, tetapi proposal itu tetap menjadi opsi.

Baca Juga: Militer Myanmar Hancurkan Lebih dari 47 Gereja di Negara Bagian Mayoritas Beragama Kristen

“Saya katakan ketersediaan selalu ada. Itu bukannya tidak mungkin,” katanya dilansir dari AP pada Minggu. 3 April 2022. 

Halaman:

Editor: Abraham Runga Mali

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Paus : Imam adalah Gembala, Bukan Pejabat

Selasa, 28 Maret 2023 | 13:39 WIB

Paus Berkati Lonceng untuk Katedral Lusaka, Zambia

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:58 WIB

Santo Yusuf, Suami Maria

Senin, 20 Maret 2023 | 08:54 WIB
X