Kebakaran Hutan Paksa Para Rahib Keluar dari Biara Santo Domingo de Silos di Spanyol

MADRID (Katolikku.com) - Untuk pertama kalinya sejak tahun 1835, para biarawan dari - biara yang terkenal dengan nyanyian Gregorian mereka - untuk meninggalkan sel mereka.

Namun, kali ini bukan karena keputusan politik musuh Gereja tetapi sebagai tindakan pencegahan terhadap kebakaran hutan di daerah tersebut.

Sedikitnya delapan bangunan hangus dilalap api yang menghanguskan tanah di sekitar desa Santo Domingo de Silos, dan lebih dari 500 orang telah dievakuasi dari daerah tersebut.

Baca Juga: Telah Hadir Film Pendek tentang Beata Pauline Maria Jaricot , Tersedia dalam Empat Bahasa

Dalam sebuah pernyataan kepada ACI Prensa, kantor berita Catholic News Agency (CNA) berbahasa Spanyol, para biarawan mengatakan bahwa para biarawati di biara Benediktin Santa María di kota terdekat Aranda de Duero menginap di wisma mereka.

Para rahib mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap penduduk kota, yang juga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Mereka juga menyayangkan kerusakan akibat kebakaran di desa, lingkungan alam, dan usaha pertanian dan peternakan.

Penyitaan properti Gereja
Para biarawan tidak perlu meninggalkan biara mereka sejak Juan lvarez de Mendizábal, perdana menteri yang berkuasa di bawah Ratu Isabel II, memulai proses pengambilalihan properti Gereja dari tahun 1835–1837.

Baca Juga: Paus Fransiskus Disambut oleh Sekelompok Pemimpin Pribumi Kanada

Penyitaan tersebut termasuk pengusiran ordo keagamaan yang tidak secara langsung didedikasikan untuk karya amal dan, bertentangan dengan argumen yang digunakan untuk pelaksanaannya, tidak mengarah pada distribusi tanah monastik melainkan mempromosikan kepemilikan lahan pertanian yang luas, biasanya oleh satu individu, terutama di Spanyol selatan.

Kehadiran biara selama lebih dari satu milenium
Biara San Sebastián de Silos, nama aslinya, pertama kali disebutkan dalam sebuah dokumen dari tahun 954.

Karena kampanye militer Almanzor (sekitar 939–1002), penguasa de facto Spanyol yang diduduki Muslim, biara itu jatuh pada masa-masa sulit sampai kedatangan St. Domingo Manso pada abad ke-11, seorang biarawan yang telah mendahului biara San Millán de la Cogolla di kota La Rioja.