• Rabu, 4 Oktober 2023

Polisi Nikaragua Tempatkan Uskup dan Imam Katolik dalam Tahanan Rumah

- Selasa, 9 Agustus 2022 | 15:04 WIB
Uskup Rolando lvarez dari Matagalpa, Nikaragua, berjalan bersama para peziarah lainnya ke Gereja Anak Ilahi pada Juli   (Manuel Obando dan Media Keuskupan)
Uskup Rolando lvarez dari Matagalpa, Nikaragua, berjalan bersama para peziarah lainnya ke Gereja Anak Ilahi pada Juli (Manuel Obando dan Media Keuskupan)

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, lvarez mengatakan selama homili baru-baru ini bahwa dia tidak tahu untuk apa dia diselidiki, tetapi polisi harus "membuat dugaan mereka sendiri."

“Di sini kita berkumpul dan ditahan. Kami mempertahankan kekuatan batin kami, kedamaian di hati kami, dan sukacita yang diberikan oleh Yang Bangkit kepada kami, sukacita dari Dia yang memberi tahu kami 'keberanian, ini saya, jangan takut',” kata prelatus itu.

Dia juga meminta umat beriman untuk tidak takut dan tetap berharap dalam Kristus.

“Ingat saudara-saudara terkasih, ketakutan melumpuhkan, keputusasaan mengubur dirinya sendiri dan kebencian adalah kematian hati. Kebencian dijawab dengan cinta, keputusasaan dengan harapan yang hidup, dan ketakutan dengan kekuatan dan keberanian yang diberikan oleh Kristus yang mulia dan bangkit, Kristus Gereja, kepada kita,” lanjut lvarez.

Baca Juga: Bacaan Injil, Selasa 9 Agustus 2022 (Matius 18:1-5,10,12-14)

Akhirnya, dia berkata bahwa “kami mempercayakan kepada Perawan Tersuci enam imam dan enam umat awam yang bersama kami ditahan di kanselir Matagalpa kami. “Kami ingin dengan kekuatan kami yang miskin dan terbatas untuk memikul salib ini, untuk meninggalkan diri kami sendiri,” kata.

Ortega, yang telah berkuasa selama 15 tahun, secara terbuka memusuhi Gereja Katolik di negara itu. Dia menuduh para uskup adalah bagian dari upaya kudeta untuk mengusirnya dari jabatannya pada 2018 karena mereka mendukung demonstrasi anti-pemerintah yang ditindas secara brutal oleh rezimnya. Presiden Nikaragua menyebut para uskup sebagai “teroris” dan “setan berjubah.”

Menurut laporan berjudul “Nikaragua: Gereja yang Dianiaya? (2018–2022),” yang disusun oleh pengacara Martha Patricia Molina Montenegro, anggota Pro-Transparency and Anti-Corruption Observatory, dalam waktu kurang dari empat tahun Gereja Katolik di Nikaragua telah menjadi sasaran 190 serangan dan penodaan, termasuk kebakaran di Katedral Managua serta pelecehan dan penganiayaan polisi terhadap uskup dan imam.

Pada 6 Agustus, pengacau tak dikenal mencuri saklar utama ke sistem kontrol listrik katedral, meninggalkan katedral dan pekarangan sekitarnya tanpa listrik. ***

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Sumber: Catholic World Report

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tema Hari Komunikasi Sedunia 2024: Kecerdasan Buatan

Sabtu, 30 September 2023 | 13:40 WIB

Korban Pelecehan Seksual Tuntut Keadilan di Vatikan

Kamis, 28 September 2023 | 21:33 WIB

Renungan Rabu, 27 September 2023: Utusan Kasih-Nya

Rabu, 27 September 2023 | 07:05 WIB
X