SEOUL (Katolikku.com) - Para Uskup Katolik yang tergabdung dalam Konferensi Waligereja Korea Selatan berdoa untuk para korban lonjakan massa Halloween Uskup Katolik di Korea Selatan telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan lebih dari 150 orang yang tewas dalam gelombang kerumunan selama perayaan Halloween di Seoul pada Sabtu (29/10) malam.
Konferensi para Uskup Korea Selatan merilis sebuah pernyataan pada 30 Oktober yang menawarkan doa untuk pemulihan segera yang terluka dan menyerukan otoritas sipil untuk “menyelidiki secara menyeluruh” apa yang menyebabkan bencana itu.
Baca Juga: Tutup Pesrani II, Wamenag Dorong Umat Katolik Perkuat Moderasi Beragama Melalui Seni
Para Uskup menggarisbawahi bahwa tidak ada sesuatu pun dalam masyarakat yang harus didahulukan dari kehidupan dan martabat manusia dan meminta otoritas lokal untuk merespons dengan tepat untuk memastikan bahwa bencana seperti ini tidak pernah terulang.
Polisi di Seoul mengumumkan pada 31 Oktober bahwa mereka telah meluncurkan gugus tugas beranggotakan 475 orang untuk menyelidiki bagaimana lonjakan massa berkembang.
The Associated Press melaporkan bahwa sekitar 100.000 orang merayakan di lingkungan Itaewon Seoul ketika gelombang massa terjadi.
Di antara para korban adalah Anne Gieske, seorang mahasiswa Amerika dari Kentucky yang belajar di luar negeri di Korea Selatan, dan 25 warga negara asing lainnya.
Baca Juga: Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr Turang Pimpin Misa Penutupan Pesparani Nasional II di Kupang
Para Uskup Korea menawarkan untuk menemani keluarga yang berduka dari para korban bencana dan mempercayakan “para korban yang kehilangan nyawa mereka dalam bencana di Itaewon di Seoul kepada belas kasihan Tuhan.”

Sementara itu Paus Fransiskus juga berdoa untuk para korban gelombang massa di akhir pidato Angelus-nya, pada Minggu, 30 Oktober 2022, siang.
“Dan marilah kita juga berdoa kepada Tuhan yang Bangkit bagi mereka, kebanyakan orang muda, yang meninggal tadi malam di Seoul karena konsekuensi tragis dari lonjakan massa yang tiba-tiba,” kata paus. ***
Artikel Terkait
Profil Gereja Katolik Korea Selatan
Selama 237 Tahun, Gereja Katolik Korea Selatan Telah Hasilkan 6.705 Imam Pribumi
Paus Terima Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam Audiensi
Akar Katolik dari 'Halloween' adalah Vigili Pesta Semua Orang Kudus
Hari Ini, Gereja Korea Selatan Tahbiskan 23 Imam Baru untuk Dikirim ke Amerika Latin
Di Mana Posisi Orang Kristen Jelang Pemilihan Presiden Korea Selatan?
Penindas Dunia Maya Korea Selatan Dorong Korban untuk Bunuh Diri
Sosok Yoon Suk yeol, Presiden Terpilih Korea Selatan: Anti-Feminis dan Ancam Serang Kim Jong Un
Gereja Katolik Korea Selatan Didesak untuk Beatifikasi Pahlawan Katolik, Thomas Jung-geun
Keuskupan Chuncheon di Korea Selatan Buka Restoran Sediakan Makanan Gratis untuk Orang Miskin
Para Suster di Korea Selatan Berkebun, Hayati Ensiklik Lingkungan Hidup, 'Laudato Si'
Perayaan Halloween di Seoul: Massa Terjebak di Gang Sempit, 151 Tewas