RUTENG (Katolikku.com) – Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng melaksanakan rekoleksi dan Perayaan Ekaristi atau Misa Perutusan bagi calon wisudawan, pada Jumat 11 November 2022.
rekoleksi dan Misa Perutusan yang bertema “Belajar Sepanjang Hayat, Berkarya Secara Inovatif, Adaptif dan Kolaboratif: Unika Santu Paulus Ruteng Menuju Center of Excellence (CoE)" ini dilaksanakan sebagai pembekalan rohani bagi 583 calon wisudawan yang akan diwisuda pada Minggu (13/11).
rekoleksi dan Misa perutusan berlangsung di Aula Gedung Utama Timur Unika Santu Paulus Ruteng diberikan dan dipimpin langsung RD. Edi Manori.
Baca Juga: Sutaji, Wali Kota Malang Bersilaturahmi dengan Warga Paroki Santa Maria Diangkat Ke Surga, Lowokwaru
Mengawali pemaparan materi rekoleksinya, RD. Edi Manori, menghubungkan tema dengan tiga (3) harapan almamater Unika Santu Paulus Ruteng untuk para calon Wisudawan.
Ketiga harapan tersebut adalah belajar sepanjang hayat; Bekerja inovatif, kolaboratif dan adaptif; dan mengharumkan nama Lembaga Unika Santu Paulus Ruteng.

Pada poin pertama Ketua Yayasan Sukma Keuskupan Ruteng mengatakan bahwa tiga prinsip belajar sepanjang hayat.
Pertama, belajar sepanjang hayat tentu bukan untuk dapat ijazah dan gelar, namun belajar sepanjang hayat berarti belajar untuk hidup, untuk memaknai hidup dan membuat hidup bermakna bagi sesama dan alam ciptaan Tuhan.
Kedua, belajar sepanjang hayat bermakna holistik integratif yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi (learning to be). karena itu belajar untuk hidup berarti belajar untuk berubah dan berbuah.
Ketiga, belajar sepanjang hayat secara spiritual berarti belajar menjadi murid yang diutus untuk pergi dan menghasilkan buah.
Kemudian, ia melanjutkan dengan poin yang kedua.
“Bekerja inovatif, kolaboratif dan adaptif. Para calon sarjana memasuki era industri 4.0 dan 5.0 dimana kemajuan pesat teknologi digital dan internet dan hadirnya mesin cerdas yang menggeser sebagian peran manusia serta perubahan dalam aneka bidang kehidupan secara sangat cepat karena itu menuntut kemampuan kerja jejaring, kolaborasi serta sikap adaptif untuk bisa eksis dan maju,” jelasya
Artikel Terkait
Desa Binaan Terpadu Unika Santo Thomas Medan Diresmikan
Dosen Unika Atma Jaya Jakarta Embu Hendriquez Berpulang, RIP!
Perayaan Dies Natalis Unika Unpar ke-67, Presiden Jokowi Beri Apresiasi atas Kontribusi Membangun Bangsa
Guru Besar Unika Soegijapranata Prof Andreas Lako Berpulang, RIP
Johnny Plate Serahkan Bantuan Rp1,5 Miliar untuk Keuskupan Agung Kupang dan Unika Widya Mandira
Unika Parahyangan Komit Beri Beasiswa, Simak Beberapa Programnya
Unika Atma Jaya Kembangkan Mata Kuliah di Metaverse
Unika Soegijapranata Semarang Memulai Rangkai Peringatan 40 Tahun
Teliti Ekoterapi Pasien Kanker, Elisa Raih Doktor dari Unika Unika Soegijapranata Semarang
Catholic Cenrew, Unika St Thomas Tuan Rumah Konferensi PKMCSR, 21 Perguruan Tinggi Ikut Serta