• Selasa, 6 Juni 2023

SEPUTAR PIALA DUNIA 2022: Paus Fransiskus Menyapa Pemain dan Penggemar Sepak Bola

- Sabtu, 26 November 2022 | 12:29 WIB
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus

ROMA (Katolikku.com) - Paus Fransiskus memberikan sapaan untuk Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar pada akhir audiensi mingguannya pada hari Rabu.

Berbicara kepada kerumunan peziarah yang datang dari seluruh dunia pada 23 November, paus menyatakan harapannya kompetisi sepak bola internasional akan menumbuhkan persaudaraan dan perdamaian.

“Saya ingin menyampaikan salam saya kepada para pemain, penggemar, dan penonton yang mengikuti, dari berbagai benua, Piala Dunia, yang dimainkan di Qatar,” katanya di Lapangan St. Petrus, Vatikan.

Baca Juga: Adventus: Tangan Kita Mesti Terentang (Bacalah Matius 24:37-44)

“Semoga acara penting ini,” lanjutnya, “menjadi kesempatan pertemuan dan keharmonisan antar bangsa, memupuk persaudaraan dan perdamaian antar bangsa.” Paus Fransiskus menambahkan seruannya untuk perdamaian, meminta doa untuk mengakhiri semua konflik, terutama konflik konflik di Ukraina.

Dia menyoroti peringatan Holodomor yang akan datang, 26 November, juga dikenal sebagai Kelaparan-Teror atau Kelaparan Besar, kelaparan buatan manusia yang terjadi di Soviet Ukraina dari tahun 1932 hingga 1933.
Francis menyebut Holodomor sebagai "genosida yang mengerikan" dan "pemusnahan dengan kelaparan", yang secara artifisial disebabkan oleh Joseph Stalin.

Piala Dunia FIFA 2022 dimainkan di Negara Bagian Qatar, sebuah emirat di pantai timur laut Semenanjung Arab, dari 20 November hingga 18 Desember.

Pemilihan Qatar sebagai negara tuan rumah turnamen sepak bola putra dikritik karena kondisi di negara tersebut, termasuk situasi umat Kristiani.

 Baca Juga: Kardinal Zen Didenda Karena Dana Membela Pengunjuk Rasa di Hong Kong

Uskup Stefan Oster dari Passau, yang merupakan komisaris olahraga Konferensi Waligereja Jerman saat ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 17 November bahwa dia tidak ingin memberikan “hati nurani yang buruk” kepada para penggemar sepak bola, bahkan jika orang-orang “bertanya bagaimana caranya. terjadilah Qatar, dari semua tempat, dipilih oleh FIFA sebagai negara tuan rumah 12 tahun yang lalu.”

“Agama non-Islam, termasuk Kristen, yang sangat terwakili di antara para pekerja migran, diberikan kebebasan hanya sampai batas tertentu,” kata prelatus Jerman itu.

Oster juga mengatakan peran perempuan "dimundurkan" dan minoritas seksual dituntut. ***

Editor: Maximus Ali Perajaka

Sumber: Catholic News Agency

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Santa Theodosia dari Konstantinopel

Senin, 29 Mei 2023 | 10:38 WIB
X