JAKARTA (Katolikku.com) - Setelah melakukan analisis Profesor Castañon melakukan konfirmasikan hasil analisisnya ke beberapa ahli lainnya.
“Pada tahun 2001 saya pergi dengan sampel saya ke Profesor Linoli yang mengidentifikasi sel darah putih dan mengatakan kepada saya bahwa kemungkinan besar sampel berhubungan dengan jaringan jantung."
Baca Juga: Bacaan I, Senin, 24 Oktober 2022:Peringatan Fakultatif St Antonius Maria Claret
"Hasil yang diperoleh dari sampel serupa dengan penelitian yang dilakukan pada Host of the Miracle of Lanciano."
"Pada tahun 2002, kami mengirim sampel ke Profesor John Walker di University of Sydney di Australia yang mengkonfirmasi bahwa sampel menunjukkan sel otot dan sel darah putih utuh dan semua orang tahu bahwa sel darah putih di luar tubuh kita hancur setelah 15 menit dan dalam hal ini 6 tahun telah berlalu.”
“Pada bulan September 2003, saya pergi lagi ke Profesor Robert Lawrence yang mengkonfirmasi bahwa berdasarkan penyelidikan baru seseorang dapat menyimpulkan bahwa sampel tersebut dapat sesuai dengan jaringan jantung yang meradang."
Jantung yang meradang karena penderitaan hebat
"Oleh karena itu, penelitian telah menunjukkan bahwa jaringan ini adalah jantung yang meradang: ini berarti bahwa orang yang memilikinya pasti sangat menderita."
Baca Juga: Pesan Menag di Hari Santri: Doakan Bangsa dan Ulama, Jaga Martabat Kemanusiaan
"Untuk memperjelas keraguan kami, pada tanggal 2 Maret 2004 kami menemui ahli patologi jantung dan kedokteran forensik jantung terbesar, Profesor Frederick Zugibe dari New York, di Universitas Columbia."
"Namun profesor itu tidak tahu bahwa sampel yang saya bawa kepadanya berasal dari Hosti yang disucikan."
'Sampel yang Anda bawakan untuk saya - Profesor Zugibe berkata kepada saya - adalah otot jantung, miokardium, tepatnya ventrikel kiri' dan dia memastikan bahwa pasien saya telah banyak menderita. Kemudian saya bertanya kepadanya: 'Dokter, mengapa pasien saya sangat menderita?'
Dia menjawab saya: 'Karena pasien Anda mengalami beberapa trombus, pada saat-saat tertentu dia tidak bisa bernapas, oksigen tidak sampai padanya, dia bekerja keras dan sangat menderita karena setiap aspirasi itu menyakitkan.
Baca Juga: Jelang Hari Sumpah Pemuda 2022: Pemuda Katolik Jakarta Pusat Akan Gelar Napak Tilas
Artikel Terkait
Mukjizat Ekaristi: Tanda Kehadiran Nyata Kristus dalam Ekaristi
Uskup Meksiko: Mukjizat Ekaristi Tixtla Belum Disahkkan oleh Paus di Roma
Klaim ‘Mukjizat Ekaristi’ di Gereja St Yoseph, Irlandia Viral Secara Online
Mukjizat Ekaristi di Argentina
Mukjizat Ekaristi di Boenos Aires Dianalisis Profesor Ricardo Castañon Gomez