• Selasa, 3 Oktober 2023

Santa Hildegard dan Perawan Bijaksana Lainnya

- Senin, 18 September 2023 | 08:24 WIB
Ilustrasi: Santa Hildegrad dan para biarawati lainnya
Ilustrasi: Santa Hildegrad dan para biarawati lainnya


JAKARTA (Floresku.com) - Terlepas dari bakatnya yang luar biasa, kehebatan Santa Hildegard tidak terletak pada kontribusinya pada literatur apokaliptik, perannya dalam politik nasional, atau keterampilan diplomatiknya.

Pada tanggal 17 September, Gereja Katolik memperingati Santa Hildegard dari Bingen (1098-1179), seorang kepala biara Benediktin yang dinobatkan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

Namun Santa Hildegard lebih dari sekadar wanita suci dan cemerlang: dialah lambang seorang biarawati Katolik.

Budaya saat ini lebih suka membuat lelucon—ada yang lebih jahat daripada yang lain—tentang biarawati.

Namun 234 biarawati dan 83 kepala biara telah menjalani panggilan mereka dengan cara yang sangat baik sehingga Gereja telah menyatakan mereka sebagai orang suci atau diberkati.

Baca Juga: Pastor Katolik yang Didakwa Ungkapkan Kekerasan di Manipur Meninggal Gantung Diri

Pertama, penting untuk menjelaskan beberapa istilah. Merupakan praktik umum saat ini untuk menyebut semua religius wanita sebagai biarawati.

Namun Gereja telah mengembangkan gelar yang berbeda untuk biarawati dan suster selama berabad-abad.

Secara umum, para biarawati lebih fokus pada kehidupan kontemplatif, terkadang dengan mengesampingkan kerasulan luar.

Sebaliknya, para suster biasanya menyeimbangkan kehidupan kontemplatif dan pelayanan aktif. Dua wanita suci Dominikan dapat menunjukkan perbedaannya.

Santa Margaret dari Hongaria adalah seorang putri abad ketiga belas yang memilih menjadi biarawati Dominika.

Dia menghabiskan hidupnya berdoa bagi jiwa-jiwa, khususnya bagi para bidah, namun dia juga berdoa untuk keselamatan para imam Dominikan yang membahayakan nyawa mereka dengan mencoba membawa para bidah tersebut kembali ke Gereja.

Berabad-abad kemudian, Beato Marie Poussepin (1653-1744) mendirikan sebuah ordo suster yang mengikuti spiritualitas ordo Dominikan dan mendidik gadis-gadis miskin.

Perbedaan antara biarawati dan suster dalam ordo tertentu tidak selalu begitu jelas, namun jika ragu, tanyakan saja pada salah satu.

Istilah-istilah ini telah berkembang selama berabad-abad. Pada masa awal Gereja, wanita yang meninggalkan pernikahan dan mengabdikan hidupnya kepada Kristus dikenal sebagai perawan.

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Sumber: Catholic World Report

Tags

Artikel Terkait

Terkini

2 Oktober :Pesta Para Malaekat Pelindung

Senin, 2 Oktober 2023 | 08:47 WIB

23 September: Pesta Santo Linus, Paus dan Martir

Sabtu, 23 September 2023 | 09:53 WIB

19 September: Pesta Santa Emilia de Rodat, Pengaku Iman

Selasa, 19 September 2023 | 08:47 WIB

19 September: Pesta Santo Yanuarius, Martir

Selasa, 19 September 2023 | 08:30 WIB

Santa Hildegard dan Perawan Bijaksana Lainnya

Senin, 18 September 2023 | 08:24 WIB

16 September: Santo Kornelius, Paus dan Martir

Sabtu, 16 September 2023 | 07:57 WIB

15 September: Santo Nicomedes, Martir

Jumat, 15 September 2023 | 08:09 WIB

15 September: Maria, Mater Dolorosa

Jumat, 15 September 2023 | 07:51 WIB

15 September: Santa Katarina Fieschi dari Genoa, Janda

Jumat, 15 September 2023 | 07:42 WIB

14 September: Pesta Salib Suci

Kamis, 14 September 2023 | 07:24 WIB

12 September: Pesta Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus

Selasa, 12 September 2023 | 07:38 WIB

9 September: Pesta Santo Petrus Klaver, Pengaku Iman

Sabtu, 9 September 2023 | 11:10 WIB

25 Agustus: Santo Yosef Kalasansius, Pengaku Iman

Jumat, 25 Agustus 2023 | 09:10 WIB

23 Agustus: Santo Filipus Benizi, Pengaku Iman

Rabu, 23 Agustus 2023 | 07:23 WIB

23 Agustus: Pesta Santa Rosa da Lima, Perawan

Rabu, 23 Agustus 2023 | 07:16 WIB
X