JAKARTA (Katolikku.com) - (Kesalehan hidup Bernardius dari Siena di luar dugaan telah dikenal oJleh Santo Vinsensius Ferreri. Gelar “Kudus” yang diberi oleh Gereja kepada Bernardius telah dikatakan secara jelas oleh Vinsensius Ferreri dalam kesempatan khotbahnya di Siena.
Dalam khotbahnya di Siena, Vinsensius Ferreri secara tiba-tiba mengatakan kepada para pendengarnya: “Saudara-saudara, diantara kalian yang sekarang hadir disini terdapat seorang saudara kita yang nanti akan menjadi pengkhotbah besar dan akan dihormati Gereja sebagai “Orang Kudus”. Dialah Bernardius yang ada diantara kalian.”
Bernardius lahir di Massa, Siena, Italia, pada tanggal 8 September 1380. Semenjak kecilnya ia sudah hidup sebagai yatim. Ia dibesarkan oleh tantenya.
Baca Juga: DOA NOVENA ROH KUDUS, Hari Kedua, Sabtu, 20 Mei 2023
Keluarganya tergolong keluarga berada. Tetapi cita-cita luhur yang berkobar dalam dirinya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan membuat dia tidak menaruh harapan pada kekayaan itu. Ia menaruh perhatian besar pada nasib orang-orang miskin.
Sekali peristiwa, bibinya mengusir seorang miskin yang datang meminta bantuan. Menyaksikan perbuatan bibinya itu, Bernardius mogok makan sepanjang hari, karena ia terus memikirkan pengemis malang yang kosong perut itu.
Bernardius kemudian belajar Hukum Gereja dan Hukum Negara. Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1397, ia masuk persekutuan Bunda Maria, yang berpusat di rumah sakit terkenal Santa Maria della Scala di Siena.
Baca Juga: KALENDER LITURGI, Sabtu, 20 Mei 2023, Injil Yoh 16:23-23
Tiga tahun kemudian, ketika Bernardus menjabat sebagai direktur rumah sakit itu, wabah epidemi melanda kota Siena.
Ia tanpa lelah berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa yang terserang epidemi itu.
Sementara itu, panggilan suci untuk menjadi seorang imam biarawan pun terus bergejolak dalam dirinya.
Maka pada tahun 1402, ia masuk tarekat saudara-saudara Dina Fransiskus, dan ditabhiskan menjadi imam dua tahun kemudian.
Setelah menjadi imam, dikatakan bahwa selama 12 tahun ia tidak menampakkan diri di depan umum.
Kemungkinan ia memanfaatkan tahun-tahun itu untuk bertapa dalam kesunyian di Capriola, Italia. Setelah itu barulah pada tahun 1417, ia memulai karya misionernya di Milan dan menjelajahi seluruh Italia.
Artikel Terkait
Santo Louis Marie Grignon de Monfort, Pengaku Iman
Santo Petrus Louis Chanel, Martir di Pulau Futuna, Lautan Pasifik
Santo Yusuf Pekerja, Pelindung para Karyawan
2 Mei: Pesta Santo Athanasius Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
3 Mei Peringatan Santo Filipus dan Yakobus Muda, Rasul
6 Mei: Peringatan Santo Dominikus Savio, Pengaku Iman
Santo Antonius dari Florence, Uskup dan Pengaku Iman
10 Mei, Santo Ignatius Laconi, Pengaku Iman
12 Mei: Santo Nereus dan Akhilius, Pankrasius dan Santa Flavia Domitila, Martir
13 Mei: Hari Santa Aurelia Petronela, Santa Imelda Lambertini, dan Santo Andrea Fournet Santa Petronela