• Minggu, 28 Mei 2023

Santo Yohanes Krisostomus (347-407) Uskup dan Pujangga Gereja

- Senin, 12 September 2022 | 22:17 WIB
Santo Yohanes Krisostomus
Santo Yohanes Krisostomus

JAKARTA (Katolikku.com) - Santo Yohanes Krisostomus (347-407) Uskup dan Pujangga Gereja adalah seorang pengkhotbah, penulis, dan intelektual yang hebat menderita karena iman yang dia jelaskan

Dalam tarik-menarik perselisihan teologis abad keempat dan kelima, Santo Yohanes Krisostomus (347-407) dipandang sebagai seorang tokoh utama.

Bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Santo Ambrosius Athanasius, Hilarus Basilius dan banyak lainnya, ia menggali jauh ke dalam Kitab Suci dan tradisi Kristen yang ada untuk mengukir apa yang sekarang dikenal sebagai deposit iman.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Selasa, 13 September 2022: Kuasa Firman Tuhan

Santo Yohanes Krisostomus berasal dari Antiokhia, "Metropolis bid'ah" dalam kata-kata Santo Yohanes Henry Newman, tempat Arianisme dibesarkan, diinkubasi, berkembang, dan mati pada periode antara Konsili Nicea pada tahun 325 dan Konsili Konstantinopel pada tahun 381.

John  (Yohanes Krisostomus) menerima pendidikan yang sangat baik dalam seni liberal dan dibaptis pada usia delapan belas tahun, sesuai dengan kebiasaan pembaptisan orang dewasa yang umum pada zamannya.

Dia bergabung dengan sekelompok pertapa pedesaan di perbukitan di luar kampung halamannya di usia pertengahan dua puluhan.

Kondisinya sangat brutal secara fisik dan psikologis, sehingga dia pergi setelah tujuh tahun. Hidup selalu terisolasi dan malu tidak akan menjadi jalannya.

Baca Juga: Pater Mychal Judge OFM, Korban Pertama 9/11, Bisakah Dia Digelar Santo?

Ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 386. Uskupnya mengakui bakatnya dan menempatkannya sebagai penanggung jawab perawatan fisik dan pastoral orang miskin di Antiokhia, sebuah pelayanan di mana ia mengasah bakat alaminya sebagai seorang pengkhotbah.

Dia sangat ahli dalam berkhotbah sehingga, satu abad setelah kematiannya, dia diberi gelar chrysostom, atau ”mulut emas”. Ketajaman teologis John tidak kalah mengesankan.

Khotbah dan surat-suratnya menunjukkan pemahaman yang halus tentang seluk-beluk Tritunggal Mahakudus dan Injil. Refleksi teologis dan spiritualnya yang indah direferensikan berkali-kali dalam Katekismus Gereja Katolik modern.

Pada tahun 398 Santo Yohanes ditahbiskan menjadi Uskup Agung Konstantinopel, Roma Baru, menimbulkan kecemburuan di antara beberapa orang sezaman.

Baca Juga: Bacaan Injil Hari Selasa 13 September 2022, P Wajib Santo Yohanes Krisostomus (Lukas 7:12-11-17)

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

26 Mei: Pesta Santo Philipus Neri, Pengaku Iman

Jumat, 26 Mei 2023 | 09:28 WIB

25 Mei: Pesta Santo Gregorius VII

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:13 WIB

10 Mei, Santo Ignatius Laconi, Pengaku Iman

Kamis, 11 Mei 2023 | 09:18 WIB

Santo Yusuf Pekerja, Pelindung para Karyawan

Senin, 1 Mei 2023 | 11:01 WIB

Santo Markus, Pengarang Injil

Senin, 24 April 2023 | 22:00 WIB

Santo Anselmus, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 21 April 2023 | 08:54 WIB

Santo Bertoldus Calabriensis

Rabu, 29 Maret 2023 | 09:57 WIB

St Agatha dan Subversifitas Para Martir Perawan Romawi

Minggu, 5 Februari 2023 | 19:15 WIB
X