Santo Arnoldus Janssen: Ayah, Pemimpin dan Pendiri yang Meneladani (Tamat)

Oleh: Stanley Plutz SVD

Wanita Muda Melamar

Wanita-wanita muda, yang menyadari memiliki panggilan untuk menjadi misionaris tetapi tidak menemukan Biara di Jerman untuk dimasuki untuk menjadi seorang suster misionaris, memohon secara pribadi kepada Pastor Janssen untuk membantu mereka.

Mereka bernalar bahwa karena dia telah mendirikan seminari Misi untuk para remaja putra, dia juga dapat membantu mereka menjadi misionaris.

Meskipun Pastor Arnold telah menulis dalam majalah Hati Kudus tentang perlunya para suster dalam Misi, tidak terlintas dalam pikirannya bahwa ia akan mendirikan sebuah kongregasi para suster misionaris.

Baca Juga: RHK, Sabtu, 14 Januari 2024, Pekan Biasa I: Membedakan Kehendak Allah

Dia menerima wanita muda ini setelah mewawancarai mereka sebagai pelayan untuk bekerja di dapur bersama para suster dari sebuah jemaat yang secara sukarela membantu memasak dan mencuci pakaian di seminari Misi.

Sementara itu dia berdoa untuk memahami kehendak Tuhan dalam hal mendirikan kongregasi saudari misionaris.

Di antara para pelayan pertama adalah Helena Stollenwerk dan Hendrina Stenmanns, yang menjadi salah satu pendiri (bersama Pastor Janssen) dari sebuah kongregasi para suster misionaris.

Perkembangan

Semakin banyak anak laki-laki terus datang ke seminari Misi. Penambahan baru pada bangunan terus dilakukan untuk menampung mereka.

Sebuah gereja besar dengan menara kembar telah dibangun. Kursus seminari yang lengkap telah diselenggarakan.

Pastor Janssen telah memperoleh wilayah Misi di Cina daratan, yaitu Shantung Selatan dengan sekitar 12 juta orang tetapi hanya 158 umat Katolik yang terdaftar.

Pastor Janssen telah mengirim banyak imam yang baru ditahbiskan ke Cina, tetapi juga beberapa orang terpilih ke Roma untuk menjadi profesor bagi para seminaris utamanya.