Paus Fransiskus memfokuskan homilinya pada gambar api, "nyala api yang kuat dari Roh Tuhan," mencerminkan "cinta yang memurnikan.
HATI Yesus mahakudus adalah 'sebuah pesta rasa yang hidup.' Ini bukan pesta alam mati rasa. Sebab, kita mau tetap belajar dari Hati Yesus.
JALAN kelahiran dan hidup St Yohanes Pembaptis sungguh ada dalam tangan Tuhan. Ia teguh untuk tetap bersuara lantang.
MASA PRA-PASKAH adalah momentum kita bertarung untuk miliki kerendahan hati. Sebab kerendahan hati itu adalah modal utama untuk perbaikan.
Pertobatan tak terjadi sekejab. Bila iya, itu terjadi pada Saulus. Saat ia begitu berkobar-kobar menuju Damsyik.
Ekaristi adalah Perjamuan Kasih Persaudaraan. Yesus, Tuhan, menjadi Tokoh Utama yang memperjumpakan kita semua.
Kita sungguh membutuhkan keberanian hati untuk ‘melihat dan berbicara tentang selumbar di mata orang lain.
Hanya dengan sikap batin seperti inilah sikap lahir kita tetaplah elegan dan berbobot! Untuk tetap melihat siapapun selalu sebagai saudara.
Dalam gema kenosis, spirit penghampaan diri seperti inilah kita sanggup ‘menangis, merasa lapar, rasa ditolak, dibenci’ dengan semua mereka.
Kita memang mesti pulang pada suara ajakan Yesus, Tuhan dan Guru. Untuk memandang ‘danau Genesaret’ ziarah kehidupan kita.