• Kamis, 30 Maret 2023

Warga Stasi Stasi St Paskalis Wangon, Banyumas Terima Kunjungan Para Siswa SMK Maarif NU 1 Wangon

- Kamis, 15 Desember 2022 | 22:45 WIB
Frater Pras menerima guru dan dua siswi SMK Maarif NU 1 Wangon, Adel dan Intan yang menggali soal toleransi dan kerukunan beragama Muslim dan Katholik di gereja Santo Paskalis.  (Agus/SMK Maarif NU 1 Wangon)
Frater Pras menerima guru dan dua siswi SMK Maarif NU 1 Wangon, Adel dan Intan yang menggali soal toleransi dan kerukunan beragama Muslim dan Katholik di gereja Santo Paskalis. (Agus/SMK Maarif NU 1 Wangon)

Banyumas (Katolikku.com) - Umat Katolik Stasi Santo Paskalis Wangon, di Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Banyumas memperkuat hubungan persaudaraan dengan umat Muslim dengan cara menerima kedatangan para siswa SMK Maarif NU 1 Wangon.

Demikian yang dilaporkan oleh Harmasnews.com, Kamis, 15 Desember 2022.

Frater Agustinus Dwi Prasetiyo menjelaskan kunjungan tersebut merupakan momentum moderasi beragama yang penting.

"Ini suatu momentum untuk konsolidasi, merekatkan, dan menguatkan kembali tali persaudaraan dan hubungan toleransi antara umat beragama Wangon, Banyumas," kata Frater Pras.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Rayakan Natal 2022 Secara Sederhana, Sisihkan Bantuan untuk Ukraina

Frater Pras menjelaskan kehidupan yang rukun dalam kemajemukan serta tidak saling menghujat dan membenci akan lahir dan tumbuh dari kesediaan menerima perbedaan pemahaman, menghargai, dan menghormati.

"Ini merupakan wujud dari sikap toleransi, serta menumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa realitas kehidupan adalah heterogen dan multikultural," katanya.

Dia menegaskan bahwa harus punya komitmen kebangsaan yang kuat, menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama, memiliki prinsip anti kekerasan.

"Kami  juga menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat di sekitar Gereja Santo Pascalis dan merupakan bentuk keberagama,” ujar Frater Pras.

Frater Pras menambahkan,  jumlah gereja secara umum di Indonesia tidak banyak,  begitu pula umatnya.  

Baca Juga: Peter Collins Ditahbiskan Jadi Uskup Katolik East Anglia, Inggris Timur

Namun dalam hal moderasi, kita tidak memandang jumlahnya tetapi kontekstual dalam menghidupi iman. 

Sebab, pada dasarnya  manusia diciptakan sangat berbeda, kaya akan budaya, dan juga aliran kepercayaan.

"Di indonesia ini kita diciptakan sangat plural dengan beragam agama, budaya, itu yang perlu diterima sehingga sikap moderasi beragama sangat membantu kaum minoritas seperti agama Katolik tanpa saling bersinggungan," ujarnya

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X