• Kamis, 30 Maret 2023

Umat Katolik Paroki Santo Paulus Miki Salatiga Bikin Pohon Natal dari Botol Plastik

- Jumat, 23 Desember 2022 | 11:02 WIB
Pohon Natal dari bahan plastik bekas di halaman gereja  Paulus Miki Salatiga.
Pohon Natal dari bahan plastik bekas di halaman gereja Paulus Miki Salatiga.

 Salatiga (Katolikku.com) – Salatiga adalah kota di daerah dataran tinggi lereng gunung Merbabu bagian utara. Kota yang berhawa sejuk ini sekitar 55 km dari kota Semarang kearah selatan.

Disinilah terdapat bangunan gedung gereja “Para Martir Jepang” atau lebih dikenal dengan sebutan “St. Paulus Miki dkk” atau  Paroki Santo Paulus Miki Salatiga, terletak di Jln. Diponegoro no. 34.

Suasana Hari Raya Natal semakin terasa di paroki yang berada di dalam wilayah gerejani, Keuskupan Agung Semarang itu.

Baca Juga: Ketua Komisi Pendidikan KWI, Uskup Ewald Sedu: Dorong Para Pendidik Tanamkan Nilai-Nilai Kristiani

Betapa tidak, di halaman gereja Santo Paulus Miki telah berdiri Pohon Natal setinggi lima meter. Uniknya, Pohon Natal  bukan dari pohon cemara, melainkan dibikin dari 5000 botol plastik.

Untuk membentuk Pohon Natal indah  tersebut, sejumlah aktivis gereja membutuh waktu selama dua minggu.

Pohon Natal ini dibuat bertujuan untuk pemanfaatan limbah dan merupakan salah satu penggiat peduli lingkungan.

“Prosesnya dari mengumpulkan sampai membuatnya selama dua minggu,” katanya sebagaimana dikutip TribunMuria.com, Kamis (22/12

Tim Pelayanan bidang Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK), Alexander Joko Sulistyo menambahkan pembuatan pohon ini melibatkan para warga Kalitaman Salatiga.

Baca Juga: RHK, Jumat, 23 Desember 2022: Kemenangan Zakharia

“Kami bersama-sama warga Kalitaman dari lintas agama yang ikut peduli peringatan kelahiran Yesus, mereka sangat peduli dan membantu membuat Pohon Natal dari botol plastik ini,” kata Joko

Lewat merangkai Pohon Natal tersebut, pihak umat katolik juga ingin mewujudkan toleransi beragama yang masih terjaga di Kota Salatiga.

“Botol-botol plastik dikumpulkan dari warga sekitar, bukan hanya dari kalangan umat katolik saja, melainkan dari kelompok umat non-Katolik. Jadi, dalam semangat kebersamaan kami merangkai Pohon Natal berbahan  botol platik bekas tersebut. Ini juga menjadi sarana bagi kami untuk saling bergotong-royong dan menjaga keberagaman bangsa serta toleransi umat beragama,” ungkapnya.

Sementara itu,Pastor Paroki  Santo Paulus Miki, Benedictus Mbemba Budo Bedi mengatakan, bahwa pohon ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak orang yang melihat agar menjadi peka dan peduli terhadap lingkungan.

Halaman:

Editor: Maximus Ali Perajaka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X