Oleh Padre Marco SVD
VATIKAN (Katolikku.com) - Tepuk tangan meriah kemarin, Kamis, 5 Januari 2023 di Lapangan Santo Petrus Vatikan, ketika ke-12 Gentiluomini yang saban hari mendampingi aktivitas publik Paus Fransiskus di Vatikan mengangkat peti jenazah Paus Emeritus dan membawanya ke dalam Basilika Santo Petrus, dan selanjutnya ke dalam Katakombe, tempat beliau disemayamkan.
Sebagian dari Gentiluomini juga dulu melayani Paus Emeritus Benediktus XVI. Mendengar dan melihat itu, banyak orang kaget dan bertanya-tanya, mengapa di dalam perayaan kedukaan besar seperti itu, orang bertepuk tangan?
Biasanya aksi tepuk tangan diasosiasikan dengan sebuah kesempatan biasa, atau bahkan ramai dan jauh dari suasana duka.
Apalagi tepuk tangan dinilai sebagai sebuah aksi kebahagiaan. Oleh karena itu, banyak orang melihatnya sebagai sebuah yang tidak etis, tidak masuk akal, bahkan sebuah skandal.
Baca Juga: RHK, Jumat,6 Januari 2023: Silsilah Yesus
Tepuk tangan di kenal di berbagai kalangan budaya sebagai sebuah gestikulasi manusia yang mewakili bahasa oral manusia. Entah sejak kapan gestikulasi tepuk tangan lahir di dalam kehidupan manusia, kita tidak tahu.
Bisa dibayangkan, dulu kala, ketika bahasa-bahasa belum terbentuk, tepuk tangan merupakan sebuah bahasa yang kerap digunakan, kadang dengan arti yang berbeda dari sekarang.
Tepuk tangan dinilai memiliki kekuatan psikologis besar yang bisa membahasakan kedalaman perayaan manusia. Oleh karena itu, gestikulasi ini sanat kerap digunakan di dalam kehidupan sehari-sehari, karena manusia selalu berbicara setiap hari.

Apa itu tepuk tangan sebenarnya? Kebanyakan bahasa besar dunia dari rumpun Indo-Eropa mengadopsi kata bahasa Latin „applausus“. Bahasa Jerman menggunakan kata Applaus. Bahasa Inggris menggunakan kata „applause“.
Bahasa Italia mamakai kata „applauso“. Bahasa Spanyol „aplausos“. Bahasa Portugis „aplausos“. Bahasa Belanda „applaus“. Bahasa Perancis „applaudissement“, dan seterusnya. Kata „applausus“ dari bahasa Latin itu berarti „setuju“, „sepakat“, „pengakuan“, „persetujuan“.
Baca Juga: Bacaan Injil Hari Sabtu, 7 Januari 2023, Hari Biasa Masa Natal (Yoh. 2:1-12)
Bahasa-bahasa lain yang mengadopsi kata bahasa Latin ini juga umumnya setia pada makna asli di atas. Umumnya tepuk tangan adalah sebuah aksi setuju, sepakat, dukungan, pengkuan. Jadi artinya luas dan bervariasi. Bahasa Jerman malah meletakan „Applaus“ dalam pemahaman yang lebih luas, yakni „aklamasi, selamat, penghormatan, eulogi atau pujian.
Artikel Terkait
Benediktus XVI Wafat, Menag Sampaikan Belasungkawa kepada Dubes Vatikan
Terakhir Kali Seorang Paus Merayakan Misa Pemakaman Pendahulunya adalah pada Tahun 1802
Kardinal Filoni: Benediktus XVI, Seorang Nabi di Zaman Kita
BREAKING NEWS: Seperti Dikehendaki Vatikan, Presiden AS Joe Biden Tidak Menghadiri Pemakaman Benediktus
Putin: Paus Benediktus XVI Adalah Penjaga Nilai Tradisional Kristen.
Paus Benediktus XVI Dimakamkan Hari Ini, Berikut Adalah Link Live Streaming Upacara Pemakaman
Pemakaman Kristen Bersejarah Yerusalem Dinodai
Presiden Portugal Kritik Kebijakan Vatikan Batasi Jumlah Delegasi untuk Upacara Pemakaman Benediktus XVI
Biden Mengatakan Dia 'Mengagumi' Paus Benediktus, Mengingat Percakapan tentang Thomas Aquinas
Uskup Agung Gänswein: Benediktus XVI Mengasihi Tuhan Sampai Akhir Hidupnya
Pimpin Misa Pemakaman Benediktus XVI: 'Sahabat Setia Yesus, Semoga Sukacitamu Penuh Sekarang dan Selamanya'
Dr. Michael Hesemann: 'Benediktus XVI, Panutan bagi kekudusan'