KOTA VATIKAN (Katolikku.com) - Dari Basilika Santo Petrus yang megah dan sarat makna sejarah iman, Paus Leo XIV memimpin Perayaan Ekaristi Kudus pada kesempatan Yubileum Para Tahanan, sebuah momentum rohani yang secara khusus didedikasikan bagi mereka yang hidup di balik tembok penjara.
Misa Kudus ini menjadi ungkapan nyata Gereja Katolik yang merangkul semua orang tanpa kecuali, terutama mereka yang sering terpinggirkan dan terlupakan.
Dalam homilinya, Paus Leo XIV menegaskan bahwa Yubileum bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan waktu rahmat, pembaruan, dan rekonsiliasi.
Ia mengajak umat beriman untuk memandang para tahanan bukan semata dari kesalahan masa lalu, melainkan sebagai pribadi manusia yang memiliki martabat, harapan, dan masa depan.
Baca Juga: G a u d e t e (sebatas butiran debu)
“Di hadapan Allah, tidak ada seorang pun yang kehilangan nilai dirinya,” ujar Paus dengan suara tenang namun penuh ketegasan.
Bapa Suci juga menyoroti makna kebebasan sejati, yang tidak selalu identik dengan kebebasan fisik. Menurutnya, kebebasan batin—yang lahir dari pertobatan, pengampunan, dan kasih—dapat tumbuh bahkan di tempat yang paling sempit sekalipun.
Ia mengajak seluruh Gereja untuk hadir sebagai sahabat perjalanan bagi para tahanan, keluarga mereka, serta para petugas lembaga pemasyarakatan.
Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh perwakilan para tahanan dari berbagai negara, petugas pastoral penjara, serta umat beriman yang memenuhi Basilika Santo Petrus. Doa-doa khusus dipanjatkan bagi para tahanan, korban kejahatan, dan terciptanya sistem keadilan yang lebih manusiawi dan berbelas kasih.
Melalui Misa Yubileum Para Tahanan ini, Paus Leo XIV kembali menegaskan pesan Injil tentang pengharapan dan belas kasih, seraya mengingatkan dunia bahwa pintu pengampunan Allah selalu terbuka bagi siapa pun yang dengan tulus mencari-Nya. ***
Artikel Terkait
Refleksi Kerahiman Ilahi 347: Perjamuan Kudus
Paus Leo XIV: Maria Menghadirkan Sukacita di Tengah Kekurangan Sukacita Manusia
Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu 13 Desember, Elia sebagai Teladan Ketaatan kepada Tuhan
Merawat Mimpi Pelajar: Uskup Maksi Ajak Para Siswa Katolik di Labuan Bajo Bertumbuh dalam Iman dan Karakter
Tuhan Tetap Bekerja Meski Bukan Melalui Kita
SARI FIRMAN-MEMOTIVASI DIRI, 14 Desember 2025: Sukacita dalam Kehadiran Tuhan